Rabu, 20 Juli 2011

psikologi pendidikan

BAB 1. LATAR BELAKANG PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN
A.     Psikologi dalam masalah pendidikan
Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan,baik institusi formal maupun non formal.pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik prilaku, kepribadian sikap, minat, motivasi, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan yang lainya.
Dalam proses pembelajaran di kelas guru sering menghadapi peserta didik yang mengalami gangguan perhatian sehingga peserta didik tersebut kurang dapat memusatkan perhatianya dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas adapun upaya yang dapat dilakukan oleh guru di kelas dalam dalam mencegah dan mengatasi masalah gangguan perhatian yang dialami oleh peserta didik di kelas ialah guru sebaiknya menerapkan metode dan strategi pebelajaran yang menarik perhatian belajar agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Adapun strategi metode, dan pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik yang memiliki minat belajar dan motivasi rendah ialah metode belajar siswa aktif (CBSA) yang menggunakan pendekatan keterampilan proses (PKP), pendekatan konstruktivistik, metode diskusi, metode pembelajaran koperatif, metode penemuan dan penyelidikan(discovery and inquiry learning), metode constektual teaching learning (CTL), metode eksperimen, dan berbagai metode, strategi, dan pendekatan yag menuntut aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, di laboratorium dan di tempat belajar lainnya.

B.     Kontribusi psikologi terhadap pendidikan dan pengajaran
Peranan psikologi dalam pendidikan dan pengajaran adalah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan di dalam situasi proses belajar mengajar.
Kontribusi psikologi  sebagai salah satu  cabang ilmu pengetahuan terhadap dunia pendidikan memang sangat besar karena menyangkut semua aspek di bidang pendidikan, bukan hanya menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri, akan tetapi juga menyangkut masalah-masalah di semua proses belajar mengajar.

C.     Kontribusi psikologi pendidikan kepada calon guru dan guru
Adapun kontribusi penting psikologi pendidikan  kepada guru dan calon guru ialah memberikan bekal pengetahuan kepada guru dan calon guru tentang gejala-gejala kejiwaan anak di dalam situasi pendidikan, sehingga para guru dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan keadaan peserta didik.
Dengan mempelajari fenomena-fenomena kejiwaan yang berhubungan dengan masalah pendidikan, berarti para guru dan calon guru mempelajari prilaku peserta didik serta perubahannya sebagai akibat dari proses pendidikan untuk kemdian berusaha merubah dan membimbing prilakunya melalu pendidikan.oleh karena itu diantara berbagai jenis dan cabang-cabang dari  disiplin ilmu psikologi, maka psikologi pendidikanlah yang snagat perlu bagi calon guru dan guru sebagai pendidik dan pengajar  agar sukses dalam melakukan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik, kebutuhan, dan kemampuan yang dimilikioleh masing-masing peserta didik.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Mengapa pengetahuan tentang psikologi sangat  diperlukan oleh dunia pendidikan ?
Jawab : psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik prilaku, kepribadian sikap, minat, motivasi, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan yang lainya.

2.      Upaya apa yang dapat dilkukan oleh guru di dalam kelas dalam mencegah dan mengatasi masalah gangguan perhatian yang dialami oleh peserta didik !
Jawab : upaya yang dapat dilakukan oleh guru di kelas dalam dalam mencegah dan mengatasi masalah gangguan perhatian yang dialami oleh peserta didik di kelas ialah guru sebaiknya menerapkan metode dan strategi pebelajaran yang menarik perhatian belajar agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

3.      Sebutkan stategi dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik yang memiliki minat belajar dan motivasi rendah?
Jawab : metode belajar siswa aktif (CBSA) yang menggunakan pendekatan keterampilan proses (PKP), pendekatan konstruktivistik, metode diskusi, metode pembelajaran koperatif, metode penemuan dan penyelidikan(discovery and inquiry learning), metode constektual teaching learning (CTL), metode eksperimen, dan berbagai metode,dan strategi lainnya.

4.      Pendekatan pembelajaran apa yang dapat diterapkan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik yang memiliki minat belajar dan motivasi rendah?
Jawab : pendekatan yang menuntut aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, di laboratorium dan di tempat belajar lainnya.

5.      Sebutkan gangguan psikologis yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas !
Jawab : gangguan pengamatan, gangguan persepsi, gangguan dalam berpikir, gangguan ingatan, gangguan fantasi,dan gangguan perasaan.

6.      Apakah peranan psikologi dalam pendidikan dan pengajaran ?
Jawab : Peranan psikologi dalam pendidikan dan pengajaran adalah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan di dalam situasi proses belajar mengajar.

7.      Bagaimanakah kontribusi psikologi terhadap dunia pendidikan ?
Jawab : Kontribusi psikologi  sebagai salah satu  cabang ilmu pengetahuan terhadap dunia pendidikan memang sangat besar karena menyangkut semua aspek di bidang pendidikan, bukan hanya menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri, akan tetapi juga menyangkut masalah-masalah di semua proses belajar mengajar.

8.      Bagaimanakh kontribusi psikologi pendidikan kepada guru dan calon guru ?
Jawab : kontribusi penting psikologi pendidikan  kepada guru dan calon guru ialah memberikan bekal pengetahuan kepada guru dan calon guru tentang gejala-gejala kejiwaan anak di dalam situasi pendidikan, sehingga para guru dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan keadaan peserta didik.

9.      Mengapa psikologi pendidikan sangatdiperlukan bagi calon guru dan guru sebagai pendidik dan pengajar ?
Jawab : agar sukses dalam melakukan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik, kebutuhan, dan kemampuan yang dimilikioleh masing-masing peserta didik.

10.  Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses pembelajaran di suatu tempat ?
Jawab : yaitu ada guru sebagai pendidik dan pengajar yang telah dewasa, ada pesrta didik sebagai orang yang belum dewasa yang membutuhkan pendewasaan melalui proses pendidikan dan pembelajaran, adanya pemberian pengaruh yang disengaja dari guru kepada peserta didik, dan pengaruh yang diberikan oleh guru tersebut memiliki niai normative (positif) dan tjuan positif mengembangkan kognitif, afektif,dan psikomotorik peserta didik.



BAB 2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.     Pengertian psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikolgi. secara harfiah atau etimologis , psikologi bearasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti ilmu.psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa yang berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivitasnya atau prilaku manusia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan zaman, psikologi sebagai suatu disiplin ilmu juga mengalami perkembangan pesat dan meliputi berbagai cabang ilmu yang dapat digolong-golongkan dengan berbagai cara. Dilihat darisegi objeknya, psikologi sebagai suatu disiplin ilmu dibedakan atas psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum adalah ilmu jiwa yang mempelajari gejala jiwa manusia, aktivitas atau prilaku yang umum pada setiap manusia yang dapat diamati, sedangkan psikologi khusus ialah ilmu jiwa yang mempelajari jiwa atau mengkaji jiwa untuk sekelompok manusia tertentu, misalnya dari segi perbedaan usia, maka dikelompokkan psikologi khusus menjadi beberapa bagian, yaitu ada psikologi anak, psikologi remaja dan psikologi perkembangan, dan sebagainya.
Psikologi pendidikan sebagai bagian integral suatu disiplin ilmu psikologi berupaya menggunakan konsep atau prinsip-prinsip psikologis, dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam dunia pendidikan. Kajian psikologi pendidikan lebih berfokus pada kajian psikologis dalam memahami gejala-gejala psikologis peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran di kelas. Witherington mengemukakan bahwa psikologi pendidikan adalah suatu study yang sistematis tentang proses-proses dan factor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.sedangkan menurut the American people of encyclopedia bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang berusaha untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologis  dalam memecahkan persoalan pendidikan.

B.     Ruang lingkup kajian psikologi pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya, yaitu kajian psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis dan dinamis serta kajian-kajian hal-hal lain yangyang erat kaitannya dengan situasi dan proses pendidikan di kelas.
Dalam peninjauan secara statis, kajian psikoogi tentang siswa dalam situasi pendidikan mencakup kajian tentang gejala-gejala jiwa atau aktivitas dan tingkah laku yang umum yang terdapat paada manusia umumnya, yaitu perhatian, pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, berfikir, sikap, minat motivasi, inteligensi, dan sebagainya dan kajian-kajian tentang perbedaan individual antar individu-siswa yang mencakup perbedaan dari segi kepribadian, inteligensi, bakat, minat dan sebagainya. Sedangkan dalam peninjauan secara dinamis, yaitu mencakup kajian psikologi tentang individu siswa dalam proses pendidikan yakni, perubahan tingkah laku dan cara-cara penilaiannnya di dalam pendidikan yang mencakup : (1) perubahan perilaku karena pertumbuhan dan perkembangan atau karena peserta didik mengalami proses pematangan dan pendewasaan, (2) perubahan prilaku kaerena belajar yang merupakan factor terpenting dalam proses pendidikan dan pembelajaran, (3) cara-cara mengukur atau mengevaluasi pencapaian karena perubahan tersebut, khususnya karena belajar.
Agar proses pembelajaran di kelas dapat maksimal dan optimal, maka hubungan guru dengan peserta didik dan hubungan peserta  dengan peserta didik yang lain harus timbal balik dan dan komunikatif satu sama lainnya. Proses pembelajaran hanya dapat terjadi jika antara guru dengan siswa terjadi komunikasi dan interaksi timbal balik yang edukatif. Jadi proses pembelajaran di kelas dipengaruhi hubungan yang ada dalam proses pembelajaran itu sendiri. Jadi cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasi siswa dengan gurunya.


PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Apa yang dimaksud dengan psikologi ?
Jawab : psikologi bearasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti ilmu.psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa yang berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivitasnya atau prilaku manusia.

2.      Dilihat dari segi objeknya,, psikologi sabagai disiplin ilmu dibedakan atas psikologi umun dan psikologi khusus. Jelaskan !
Jawab : Psikologi umum adalah ilmu jiwa yang mempelajari gejala jiwa manusia, aktivitas atau prilaku yang umum pada setiap manusia yang dapat diamati, sedangkan psikologi khusus ialah ilmu jiwa yang mempelajari jiwa atau mengkaji jiwa untuk sekelompok manusia tertentu, misalnya dari segi perbedaan usia, maka dikelompokkan psikologi khusus menjadi beberapa bagian, yaitu ada psikologi anak, psikologi remaja dan psikologi perkembangan, dan sebagainya.

3.      Sebutkan jenis-jenis psikologi khusus yang dilihat dari segi keadaan atau latar kehidupan manusia ?
Jawab : psikologi social, psikologi industry, psikologi pendidikan dan sebagainya.

4.      Psikologi dapat dijelaskan berdasarkan tujuannya, sebutkan dan jelaskan !
Jawab : 1. Psikologi teoritis yang memiliki tujuan utama yaitu memhami secara ilmiah murni untuk menyusun suatu teori, 2. Psikologi praktis yang dikembangkan karena kebutuhan tertentu seperti psikologi medis, dan lain-lain.

5.      Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan ?
Jawab : psikologi pendidikan adalah suatu study yang sistematis tentang proses-proses dan factor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

6.      Psikologi pendidikan meluas menjadi berbagai kajian dalam mengkaji tentang masalah-masalah yang dialami peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran di kelas. Sebutkan kajian-kajian tersebut !
Jawab : kajian tentang psikologi belajar, psikologi mengajar, psikologi bimbingan dan penyuluhan dan sebagainya.

7.      Apakah ruang lingkup bidang kajian psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya ?
Jawab : Ruang lingkup psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya, yaitu kajian psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis dan dinamis serta kajian-kajian hal-hal lain yangyang erat kaitannya dengan situasi dan proses pendidikan di kelas.

8.      Bagaimanakah kajian psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan mencakup kajian tentang gejala-gejala jiwa atau aktivitas dan tingkah laku yang umum yang terdapat pada manusia umumnya ?
Jawab : yaitu perhatian, pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, berfikir, sikap, minat motivasi, inteligensi, dan sebagainya dan kajian-kajian tentang perbedaan individual antar individu-siswa yang mencakup perbedaan dari segi kepribadian, inteligensi, bakat, minat dan sebagainya. Sedangkan dalam peninjauan secara dinamis, yaitu mencakup kajian psikologi tentang individu siswa dalam proses pendidikan

9.      Sebutkan 3 elemen yang menjadi pusat perhatian dalam pendidkan yang juga menjadi pusat perhatian oleh para ahli psikologi pendidkan dan para guru ?
Jawab : anak didik, proses belajar dan situasi belajar.

10.  Bagaimanakh cara agar proses pembelajaran di kelas dapat maksimal dan optimal ?
Jawab : Agar proses pembelajaran di kelas dapat maksimal dan optimal, maka hubungan guru dengan peserta didik dan hubungan peserta  dengan peserta didik yang lain harus timbal balik dan dan komunikatif satu sama lainnya



BAB 3. GEJALA AKTIVITAS UMUM JIWA MANUSIA YANG PERLU DIKETAHUI OLEH CALON GURU DAN GURU

A.     Perlunya calon guru dan guru mengetahui dan memahami gejala aktivitas jiwa peserta didik
Pengetahuan tentang karakteristik psikologis peserta didik yang berkaitan dengan gejala aktivitas umum jiwa peserta didik sangat penting bagi calon guru dan para guru dalam memahami peserta didik secara individual guru menyukseskan proses pembelajaran di kelas.
Adapun gejala aktivitas umum  jiwa pserta didik yang perlu menjadi perhatian bagi para calon guru (mahasiswa yang kulih di lembaga tenaga pendidikan) para guru ialah mencakup : perhatian, paengamatan, fantasi, ingatan, berfikir, motif, sikap, minat, imajinasi, dan sebagainya.

B.     Jenis-jenis gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru dan guru
1.      Perhatian peserta didik
Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas diartikan sebagai pemusatan tenaga jiwa peserta didik yang tertuju kepada sajian materi yang dijelaskan oleh guru pada saat proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung.
2.      Motivasi belajar
Motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik memilikitiga fungsi yaitu : (1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak ata motor yang melepaskan energy, (2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, dan (3) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan.
3.      Pikiran peserta didik
Berfikir sebagai aktifitas mental memiliki tiga fungsi yaitu, membentuk pengertian, pembentukan pendapat, dan pembentukan kesimpulan atau keputusan.
4.      Perasaan peserta didik
5.      Sikap belajar peserta didik
6.      Ingatan peserta didik
7.      Fantasi peserta didik
8.      Tanggapan peserta didik
9.      Minat belajar peserta didik
10.  Pengamatan belajar peserta didik
11.  Kepribadian peserta didik
12.  Inteligensi dan bakat

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Mengapa pengetahuan tentang karakteristik psikologi peserta didik yang berkaiatan dengan gejala aktivitas umum jiwa peserta didik sangat penting bagi para calon guru dan para guru ?
Jawab : Pengetahuan tentang karakteristik psikologis peserta didik yang berkaitan dengan gejala aktivitas umum jiwa peserta didik sangat penting bagi calon guru dan para guru dalam memahami peserta didik secara individual guru menyukseskan proses pembelajaran di kelas

2.      Sebutkan jenis-jenis gejala aktivitas umum jiwa peserta didik yang perlu menjadi perhatian bagi calon guru dan para guru ?
Jawab : Adapun gejala aktivitas umum  jiwa pserta didik yang perlu menjadi perhatian bagi para calon guru (mahasiswa yang kulih di lembaga tenaga pendidikan) para guru ialah mencakup : perhatian, paengamatan, fantasi, ingatan, berfikir, motif, sikap, minat, imajinasi, dan sebagainya

3.      Sebutkan beberapa factor atau hal yang menarik perhatian belajar peserta didik dilihat dari segi objek yang diperhatikan !
Jawab : 1. Perangsang yang berubah-ubah, 2. Perangsang yang kuat, 3. Parangsang yang tiba-tiba, 4. Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu akan lebih menarik daripada benda-benda yang tidak berbentuk.

4.      Sebutkan beberapa factor atau hal yang menarik perhatian belajar peserta didik dilihat dari segi subjek yang diperhatikan !
Jawab : 1. Pekerjaan yang sedang dikerjakan menentukan perhatian, 2. Keinginan menentukan perhatian, 3. Minat dan kegemaran menentukan perhatian, 4. Perasaan menetukan perhatian, 5. Yang berhubungan dengan pengalaman atau kebiasaan akan menentukan perhatian.

5.      Sebutkan 3 fungsi motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik ?
Jawab : Motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik memiliki tiga fungsi yaitu : (1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak ata motor yang melepaskan energy, (2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, dan (3) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan.

6.      Ada bebrapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Sebutkan !
Jawab : Memberikan angka kepada peserta didik, memberikan hadiah, menciptakan kompetisi di kelas, melibatakan ego peserta didik, memberikan ulangan, mengetahui hasil, memberikan pujian, memberikan hukuman, dan lain-lain.

7.      Apakah yang menyebabkan kemampuan berfikir antara individu yang satu berbeda dengan individu yang lain ?
Jawab : pada umunya disebabkan oeh factor inteligensi, tingkat pengetahuan, tingkat pengalaman,tingkat pendidikan dan berbagai factor lainnya yang berpengaruh terhadap pengetahuan berfikir individu.

8.      Jelaskan yang dimaksud dengan sikap belajar !
Jawab : sikap belajar ialah kecendrungan peserta didik untuk merasa senang atau tidak senang dalam melakukan aktivitas belajar.

9.      Bagaimanakah cara yang dapat dilakukan agar supaya materi pelajaran yang telah dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam memori ?
Jawab : mengulangi secara terus-menerus mempelajari materi pelajaran dan cepat tidur setelah belajar mengurangi bercampurnya pesan baru ke dalam materi pelajaran yang telah trsimpan dalam memori di otak.

10.  Jelaskan yang dimaksud dengan fantasi peserta didik ?
Jawab : adalah kemampuan peserta didik dalam merenung dan menghayal secara positif untuk menemukan ide-ide baru yang inovatif.


BAB 4. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA SEBAGAI PESERTA DIDIK

1.      Pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai peserta didik
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang menunjuk pada kualitas.
Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak yang dikaji dalam psikologi perkembangan harus diketahui dan dipahami oleh para calon guru dan para guru di sekolah. Batasan tentang anak dalam kajian ini adalah usia anak sekolah di taman kanak-kanak dan usia anak sekolah di jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Masalah pertumbuhan anak usia TK dan SD perlu diketahui oleh para calon guru dan para guru di TK dan di SD, karena dengan mengetahui tentang seluk beluk pertumbuhan fisik yag dialami oleh anak TKdan murid SD yang diajar, para guru dapat menyesuaiakan proses pembelajarannya di kelas dan aktivitas manajemen kelasdi kelas sesuai dengan pertumbuhan peserta didik di Tk dan di SD.

2.      Pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik
Masalah pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik juga perlu menjadi perhatian bagi para calon dan para guru di SMP, SMA dan perguruan tinggi (PT), karena dengan bekal pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, para guru di SMP, di SMA, dan PT dapat menyesuaikan proses pembelajarannya atau perkuliahannya sesuai dengan pertumbuhan belajar remaja. Kebutuhan belajar remaja sebagai peserta didik akan difokuskan kepada pembahasan tentang kebutuhan belajar remaja secara psikologis yang membutuhkan prosespembelajaran atau pendidikan yang sesuai dengan tingkat psikologi mereka sebagai remaja.
Secara psikologis diketahui bahwa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak dan gonjangan jiwa bagi remaja. Gejolak dan gonjangan jiwa terjadi karena remaja sedang dalam pencarian identitas diri dan menjalani masa eksplorasi yang menyebabkan para remaja ingin mencoba terhadap segala hal yang diketahui melalui proses membaca dan mengalami dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.gejolak dan gonjagan jiwa juga terjadi karena remaja sedang mengalami masa pubertas yang menyebabkan dorongan sexual remaja sangat sensitive dan menuntut untuk disalurkan (dorongan kebutuhan id) yag bersifat instintif.
Proses pendidikan yang diberikan oleh para guru kepada remaja sebagai generasi muda haruslah berkualitas. Salah satu ciri dari pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya manusia yang konstruktif, kreatif, inovatif, produktif yang missioner dan visioner.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ?
Jawab : Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas.

2.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?
Jawab : perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang menunjuk pada kualitas

3.      Mengapa para guru harus mengetahui masalah pertumbuhan yang dialami oleh anak di TK dan di SD ?
Jawab : Masalah pertumbuhan anak usia TK dan SD perlu diketahui oleh para calon guru dan para guru di TK dan di SD, karena dengan mengetahui tentang seluk beluk pertumbuhan fisik yag dialami oleh anak TKdan murid SD yang diajar, para guru dapat menyesuaiakan proses pembelajarannya di kelas dan aktivitas manajemen kelasdi kelas sesuai dengan pertumbuhan pesertadidik di Tk dan di SD.

4.      Bagaimanakah cara penempatan posisi duduk misalkan anak TK dan murid SD ditempatkan dalam satu kelas ?
Jawab : anak TK dan murid SD yang menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih kecil sebaiknya ditempatkan di bangku yang paling depan agar anak tersebut tidak terlindung pandangannya ke arah guru atau kepapan tulis oleh anak TK dan murid SD yang pertumbuhan fisiknya besar dan tinggi.

5.      Dari perkembangan psikis (jiwa) hal apa saja yang perlu mendapat perhatian guru di kelas ?
Jawab : perkembangan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

6.      Bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh guru jika menemukan anak TK atau murid SD yang menunjukkan perkembangan kognitif atau asfek intelektual yang cepat!
Jawab : maka guru tersebut perlu memberikan kegiatan pengayaan atau perlakuan khusus kepada anak TK dan murid SD tersebut agar anak/murid dapt aktualisasi potensi kognitifnya secara maksimal dan optimal sehingga di kemudian hari dapat menjadi guru bagi teman-teman sebayanya.

7.      Bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh guru jika menemukan anak TK atau murid SD yang menunjukkan perkembangan afeksi atau aspek sikap dan prilaku yang baik !
Jawab : maka guru tersebut perlu memberikan penguatan atau reinforcement khusus kepada anak TK atau murid SD tersebut agar anak/murid tersebut dapat mengembangkan afektifnya secara optimal sehingga di kemudian hari dapat menjadi teladan atau panutan bagi teman sebayanya.

8.      Bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh guru jika menemukan anak TK atau murid SD yang menunjukkan perkembangan konasi atau asfek psikomotorik yang baik !
Jawab : maka guru tersebut perlu memberikan penguatan dalam bentuk latihan psikomotorik untuk pertumbuhan perkembangan selanjutnya dan untuk kebutuhan kompetisi.

9.      Mengapa masalah pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik perlu mendapat perhatian bagi para calon dan para guru di SMP,SMA dan PT ?
Jawab : Masalah pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik juga perlu menjadi perhatian bagi para calon dan para guru di SMP, SMA dan perguruan tinggi (PT), karena dengan bekal pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, para guru di SMP, di SMA, dan PT dapat menyesuaikan proses pembelajarannya atau perkuliahannya sesuai dengan pertumbuhan belajar remaja.

10.  Siapa saja pihak-pihak yang terkait dalam proses pendidikan remaja di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. ?
Jawab : pihak wali kelas, guru pembimbing atau konselor sekolah, orang tua, kepala sekolah, dan masyarakat.


BAB 5. BELAJAR DAN PERMASALAHANNYA

A.     Pengertian belajar
Aktivitas belajar di sekolah merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah. Belajar merupakan alat utam bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsur proses pendidikan di sekolah. Sedangkan mengajar merupakan alat utama bagi guru sebagai pendidik dan pengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai proses pendidikan di kelas.
Perubahan prilaku yang diperoleh peserta melalui aktivitas belajar sebagai hasil dari interaksi peserta didik dengan lingkungan pendidikan dan dengan guru disebut belajar. Pengertian belajar secara psikologis, juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam perubahan dalam prilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek prilaku.
Pengertian belajar menurut para ahli psikologi, khususnya para ahli psikologi pendidikan, yaitu ciri-ciri suatu perubahan prilaku berupa : (1) perubahan yang terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, (3)perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, (6) perubahan mencakup seluruh aspek prilaku.
B.     Jenis-jenis belajar
Belajar sebagai suatu aktivitas mencakup beberapa jenis belajar yaitu, :
1.      Belajar bagian
2.      Belajar dengan wawasan
3.      Belajar deskriminatif
4.      Belajar secara global atau keseluruhan
5.      Belajar isidental
6.      Belajar instrumental
7.      Belajar intensional
8.      Belajar laten
9.      Belajar mental
10.  Belajar produktif
11.  Belajar secara verbal
C.     Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap belajar
Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis dipengaruhi oleh berbagai factor. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dibagi atas dua factor utama, yaitu factor yang bersumber dari dalam diri peserta didik dan factor yang bersumber dari luar peserta didik. Factor yang bersumber dari individu tersebut disebut faktor intern dan yang bersumber dari luar indidvidu tersebut disebut factor ekstern. Yang termasuk ke dalam factor intern, misalnya factor jasmaniah, factor kelelahan dan factor psikologis.yang termasuk ke dalam faktor jasmaniah, misalnya factor kesehatan dan cacat tubuh. Sedangkan yang termasuk ke dalam factor psikologis, misalnya factor inteligensi, minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan,dan kesiapan.
Selanjutnya, yang termasuk ke dalam faktor- faktor ekstern yang bersumber dari luar diri peserta didik yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas, ialah factor keluarga, sekolah dan masyarakat. Peserta didik yang hidup di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang mendukung aktivitas belajar anak akan cenderung memeliki prestasi belajar yang baik jika dibandingkan dengan peserta didik yang hidup di lingkungan sekolah keluarga dan masyarakat yang tidak mendukung aktivitas belajar anak.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Jelaskan perbedaan antara belajar dan mengajar ?
Jawab : Belajar merupakan alat utam bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsur proses pendidikan di sekolah. Sedangkan mengajar merupakan alat utama bagi guru sebagai pendidik dan pengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai proses pendidikan di kelas.

2.      Apa yang dimaksud dengan belajar ?
Jawab : belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu uttuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya.

3.      Jelaskan pengertian belajar secara psikologis ?
Jawab : Pengertian belajar secara psikologis, juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam perubahan dalam prilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek prilaku.

4.      Belajar menurut ahli psikologi adalah ciri-ciri suatu perubahan prilaku. Sebutkan ciri-ciri tersebut !
Jawab : ciri-ciri suatu perubahan prilaku berupa : (1) perubahan yang terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, (3)perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, (6) perubahan mencakup seluruh aspek prilaku.

5.      Sebutkan jenis-jenis belajar ?
Jawab : Belajar sebagai suatu aktivitas mencakup beberapa jenis belajar yaitu, :Belajar bagian, Belajar dengan wawasan, Belajar deskriminatif, Belajar secara global atau keseluruhan, Belajar isidental, Belajar instrumental, Belajar intensional, Belajar laten, Belajar mental, Belajar produktif dan Belajar secara verbal

6.      Jelaskan perbedaan antara belajar diskriminatif dan belajar insidental ?
Jawab : belajar diskriminatif diartikan sebagaisuatu usaha untuk memilih bebrapa sifat situasi rangsangan dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam berprilaku. Sedangkan belajar isidental yaitu proses yang terjadi secara sewatu-waktu tanpa ada petunjuk yang diberikan oleh guru sebelumnya.

7.      Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis dipengaruhi oleh berbagaifaktor. Sebutkan !
Jawab : Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis dipengaruhi oleh berbagai factor. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dibagi atas dua factor utama, yaitu factor yang bersumber dari dalam diri peserta didik dan factor yang bersumber dari luar peserta didik.

8.      Factor-faktor apa saja yang termasuk ke dalam factor intern dan ekstern ?
Jawab : Yang termasuk ke dalam factor intern, misalnya factor jasmaniah, factor kelelahan dan factor psikologis.yang termasuk ke dalam faktor jasmaniah, misalnya factor kesehatan dan cacat tubuh. Sedangkan yang termasuk ke dalam factor psikologis, misalnya factor inteligensi, minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan,dan kesiapan. Selanjutnya, yang termasuk ke dalam faktor- faktor ekstern yang bersumber dari luar diri peserta didik yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas, ialah factor keluarga, sekolah dan masyarakat.
9.      Bagaimanakh cara yang dapat dilakukan oleh guru jika menghadapi peserta didik yang mengalami kelelahan ?
Jawab : ialah menyuruh anak untuk istirahat agar dapat kembali segar.

10.  Bagaimanakh upaya yang dilakukan sekolah untuk menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah ?
Jawab : untuk menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti proses pembelajaran disekolah, maka pihak sekolah perlu melakukan kerjasama yang baik dengan lngkungan kelarga dan masyarakat
BAB 6.TEORI TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN PESERTA DIDIK

A.     teori belajar behaviorisme
menurut teori behaviorisme bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berprilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi melaluioperant conditioning.
Ada dua penerapan penting teori behaviorisme dari skinner dalam dunia pendidikan, yaitu : (1) modifikasi prilaku yang menggunakan prinsip-prinsip teori behaviorisme dan penerapannya untuk mengubah prilaku anak denga cara yang spesifik dan menggunaka system hadiah, dan (2) pengajaran yang terprogram memiliki dua acuan yaitu cara umum untuk merancang dan menyajikan pengajaran, dan suatu produk tertentu (seperti program televise, mesin pengajaran, naskah, dan slide tape) merupakan produk pemrograman pengajaran yang disajikan dalam satuan-satuan kecil disertai umpan balik segera setelah satuan dipelajari.
B.     Teori psikologi kognitif
Brunner sebagai seorang ahli teori belajar psikologi kognitif memandang proses belajar itu sebagai tiga proses yang berlangsung secara serempak, yaitu :
1. proses perolehan informasi baru
2. proses transformasi pengetahuan
3. proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut.
Teori belajar psikologi kognitif memfokuskan perhatiannya kepada bagaimana dapat mengembangkan fungsi kognitif individu agar mereka dapat belajar dengan maksimal. Factor kognitif dari teori belajar kognitif merupakan factor pertama dan utama yang perlu dikemabangkan oleh para guru dlam membelajarkan peserta didik, karena kemampuan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh sejauh mana fungsi kognitif peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan optimal melalui sentuhan proses pendidikan.
C.     Teori belajar humanisme
Roger sebagai ahli teori belajar humanisme mengemukakan bebarapa prinsip belajar yang penting, yaitu :
1.      Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keingian yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
2.      Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa
3.      Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar
4.      Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri
5.      Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama,
6.      Kebebasan,kreativitas dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingakatakan dengan evaluasi diri sendiri dan evaluasi dariorang laintidak begitu penting.
D.     Teori belajar social
Teori belajar social ini dikembangkan oleha bandura yang merupakan perluasan dari teori belajar prilaku yang tradisional. Teori belajar social ini menekankan bahwa lingkungan-lungkungan yang dihadapkan kepada seseorang tidak random, lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui prilakunya. Suatu perpesktif belajar social menganalisi hugungan kontinyu antara variable-variabel lingkungan, ciri-ciri pribadi, dan prilaku terbuka dan tertutup seseorang. Perpesktif-perpesktif ini menyediakan interpretasi-interpretasi tentang bagaimana terjadi belajar social dan bagaimana kita mengatur prilaku kita sendiri.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Jelaskan teori belajar behaviorisme ?
Jawab : menurut teori behaviorisme bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berprilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi melaluioperant conditioning.

2.      Jelaskan perbedaan antara penguatan positif dan negative yang diberikan kepada peserta didik ?
Jawab : penguatan positif ialah stimulus yang bila ditambahkan dalam suatu situasi akan memperkuat individu dalam memberikan respon. Sedangkan penguatan negative memberikan stimulus tingkah laku.

3.      Menurut skinner ada dua penerapan penting teori behaviorisme dalam dunia pendidikan. Jelaskan ?
Jawab : (1) modifikasi prilaku yang menggunakan prinsip-prinsip teori behaviorisme dan penerapannya untuk mengubah prilaku anak denga cara yang spesifik dan menggunaka system hadiah, dan (2) pengajaran yang terprogram memiliki dua acuan yaitu cara umum untuk merancang dan menyajikan pengajaran, dan suatu produk tertentu (seperti program televise, mesin pengajaran, naskah, dan slide tape) merupakan produk pemrograman pengajaran yang disajikan dalam satuan-satuan kecil disertai umpan balik segera setelah satuan dipelajari.

4.      Menurut brunner sebagai ahli belajar psikologi kognitif memandang proses belajar itu ada 3 proses yang berlangsung secara serempak. Sebutkan !
Jawab : Brunner sebagai seorang ahli teori belajar psikologi kognitif memandang proses belajar itu sebagai tiga proses yang berlangsung secara serempak, yaitu :
1. proses perolehan informasi baru
2. proses transformasi pengetahuan
3. proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut.

5.      Bagaimanakah peranan guru menurut teori belajar kognitif ?
Jawab : peranan para guru menurut teori belajar osikologi kognitif ialah bagaimana dapat mengembangkan potensi kognitif yang ada pada peserta didik.

6.      Menurut roger ada dua ciri belajar. Sebutkan dan jelaskan ?
Jawab : yaitu belajar yang bermakna dan belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakan terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan asfek pikiran dan perasaan peserta didik dan belajar tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melbatkan asfek pikiran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.

7.      Roger sebagai ahli teori belajar humanisme menemukan beberapa prinsif belajar yang penting. Sebutkan ?
Jawab : Roger sebagai ahli teori belajar humanisme mengemukakan bebarapa prinsip belajar yang penting, yaitu :
1.      Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keingian yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
2.      Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa
3.      Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar
4.      Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri
5.      Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama,
6.      Kebebasan,kreativitas dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingakatakan dengan evaluasi diri sendiri dan evaluasi dariorang laintidak begitu penting

8.      Jelaskan peranan guru menurut roger dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme ?
Jawab : adalah sebagai fasilitator yang aktif dalam : membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif, membantu siswa untuk memperjelas tujuannya, membantu siswa untuk mendapat dorongan dan cita-citanya, menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan menerima pertanyaan dan pendapat.

9.      Jelaskan yang dimaksud dengan teori belajar social ?
Jawab : Teori belajar social ini menekankan bahwa lingkungan-lungkungan yang dihadapkan kepada seseorang tidak random, lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui prilakunya.

10.  Sebutkan 4 fase belajar menurut bandura ?
Jawab : 1. Fase perhatian, 2. Fase retensi, 3.  Fase reproduksi, dan 4. Fase motivasi



BAB 7. INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DI KELAS DAN PERMASALAHANNYA

A.     Pengertian mengajar
Pengertian mengajar pada hakekatnya ialah usaha untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang medukung dan memungkinkan berlangsungnya proses belajar. sedangkan aktivitas belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa, sedangkan aktivitas mengajar dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan pendidik di kelas.
Mengajar secara luas dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi dan mengatur lingkungan-lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Mengajar juga dapat diartikan secara luas, yaitu upaya untuk menciptakan kondisi  yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi ini diciptakan sedemikan rupa sehingga membantu perkembangan anak secara maksimal dan optimal, baik jasmani dan rohani. Pengertian mengajar seperti  ini memeberikan petunjuk bahwa fungsi pokok dalam mengajar adalah menyediakan kondisi yang kondusif, sedang berperan aktif yang banyak melakukan kegiatan adalah siswanya dalam menemukan dan memecahkan masalah.
B.     Perbedaan antara mengajar dan mendidik
Mengajar lebih cenderung mengandung makna, yaitu aktivitas mentransfer pengetahuan atau IPTEKS yang dimiliki oleh guru kepada peserta didik agar peserta mengetahui, memahami, dan mengusai IPTEKS sesuai kemampuan yang dimiliki. Sedangkan mendidik adalah aktivitas mentransfer nilai, norma, adat istiadat, dan etika yang berlaku di masyarakat, sehingga menjadi peserta didik yang berpengetahuan dan memiliki sikap dan prilaku yang baik.
C.     Factor-faktor yang mempengaruhi proses mengajar dan mendidik dan permasalahannya
Masalah interaksi belajar mengajar merupakan masalah yang kompleks karena melibatkan berbagai factor yang saling terkait satu sama lain. Dari sekian banyak factor yang mempengaruhi proses dan hasil interaksi belajar mengajar, terfapat dua factor yang sangat menentukan, yaitu factor guru sebagai subjek pembelajaran dan factor peserta didik sebagai objek pembelajaran. Tanpa ada factor guru dan peserta didik dengan berbagai potensi kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimiliki, tidak mungkin proses interaksi belajar mengajar di kelas atau di tempat lain dapat berlangsung dengan baik. Namun pengaruh dari factor lain tidak boleh diabaikan, misalnya factor media dan instrument pembelajaran, fasilitas belajar, infrastruktur sekolah,fasilitas laboratorium, manajemen sekolah, system pembelajaran dan evaluasi, kurikulum, metode dan strategi pembelajaran dan sebagainya.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      apa yang dimaksud dengan mengajar ?
Jawab : mengajar pada hakekatnya ialah usaha untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang medukung dan memungkinkan berlangsungnya proses belajar.

2.      apa yang dimaksud dengan aktivitas belajar ?
Jawab : sedangkan aktivitas belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa, sedangkan aktivitas mengajar dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan pendidik di kelas.

3.      jelaskan apa itu pengajaran yang intelektualis ?
Jawab : Guru menyampaikan pengetahuan, agar peserta didik mengetahui tentang pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

4.      apa fungsi pokok dalam mengajar ?
Jawab : fungsi pokok dalam mengajar adalah menyediakan kondisi yang kondusif, sedang berperan aktif yang banyak melakukan kegiatan adalah siswanya dalam menemukan dan memecahkan masalah.

5.      jelaskan perbedaan antara mengajar dan mendidik !
Jawab : Mengajar lebih cenderung mengandung makna, yaitu aktivitas mentransfer pengetahuan atau IPTEKS yang dimiliki oleh guru kepada peserta didik agar peserta mengetahui, memahami, dan mengusai IPTEKS sesuai kemampuan yang dimiliki. Sedangkan mendidik adalah aktivitas mentransfer nilai, norma, adat istiadat, dan etika yang berlaku di masyarakat, sehingga menjadi peserta didik yang berpengetahuan dan memiliki sikap dan prilaku yang baik.

6.      sebutkan factor yang sangat menentukan dalam proses dan hasil interaksi belajar mengajar !
Jawab : factor yang sangat menentukan, yaitu factor guru sebagai subjek pembelajaran dan factor peserta didik sebagai objek pembelajaran.

7.      factor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar mengajar ?
Jawab : factor media dan instrument pembelajaran, fasilitas belajar, infrastruktur sekolah,fasilitas laboratorium, manajemen sekolah, system pembelajaran dan evaluasi, kurikulum, metode dan strategi pembelajaran dan sebagainya.

8.      sebutkan metode dan strategi belajar mengajar yang dapat digunakan oleh guru sebagai pengajar dan pendidik dalam membelajarkan peserta didik di kelas atau ditempat lainnya ?
Jawab : metode dan strategi ceramah dan Tanya jawab, ceramah dan diskusi, ceramah dan kerja kelompok, ceramah dan pemberian tugas, ceramah dan eksperimen.

9.      sebutkan pendekatan pembelajaran modern yang dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan materi pelajaran di kelas ?
Jawab : pendekatan keterampilan proses (PKP), pendekatan konstruktivistik, metode diskusi, metode pembelajaran koperatif, metode penemuan dan penyelidikan(discovery and inquiry learning), metode constektual teaching learning (CTL),

10.  mengapa factor-faktor penentu keberhasilan hasil interaksi belajar mengajar dan permasalahannya harus diperhatikan oleh para guru dan para calon guru serta peserta didik ?
Jawab : pengetahuan dan pemahaman tentang factor-faktor penentu keberhasilan interaksi belajar mengajar dan permasalahannya oleh para calon guru, para gur dan peserta didik akan dapat menumbuhkembangkan minat dan motivasi bagi para guru dan peserta didik dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas .



BAB 8. MANAJEMEN KELAS YANG BERBASIS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.     Manajemen kelas untuk pembianaan disiplin kelas
Manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah kepada penyiapan bahan belajar, penyiapan saran dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
Manajemen kelas bertujuan untuk : (1) mewujudkan situasi dan kondisi kelas,baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. (2) menghilangkan berbagai hambatan uang dapat menghalangi terwujudnyainteraksi pembelajaran,menyediakan dan mengatur fasilitas belajar dan serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa di dalam kelas, serta membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social,ekonomi,budaya, serta sifat-sifat individunya.
B.     Prinsip-prinsip disiplin kelas sebagai wujud manajemen kelas yang berbasis psikologi pendidikan
Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu yang perlu dilakukan oleh para guru ialah menanamkan prinsip-prinsip disiplin kelas yang mengacu kepada nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai kepercayaan, nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, nilai-nilai kekuasaan yang dimiliki oleh para guru, dan nilai rasional yang selalu berbasis pada akal yag cerdas dan sehat. Nilai-nilai tersebut biasanya tersurat dalam peraturan tata tertib suatu sekolah yang harus dipedomani oleh warga sekolah.
C.     Pemeliharaan budaya disiplin dan usaha kuratif terhadap pelanggaran disiplin dengan pendekatan psikologi pendidikan
Dalam upaya untuk memlihara budaya disiplin kelas yang telah tumbuh dan berkembang, para guru di kelas hendaknya selalu kosisten dan berkesinambungan  menunjukkansikap dan prilaku selalu disiplin dating ke kelas, disiplin dalam mengajar, dan kegiatan disiplin lainnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pendidikan di kelas.selain itu, aplikasi konsep, prinsip dan teori-teori psikologi pendidikan harus juga diterapkan dalam memelihara budaya disiplin kelas yang telah tumbuh dan berkembang.
Ada empat tahapan dalm memelihara disiplin (termasuk disiplin kelas ) yaitu :
1.      Tahap pencegahan
2.      Tahap pemeliharaan
3.      Tahap campur tangan
4.      Tahap pengaturan
Pada tahap pencegahan, para guru perlu menciptakan suasana kelas yang disiplin, ketepatan instruksional dan perencanaan pendidikan yang disiplin. Pada tahap pemeliharaan disiplin, para guru perlu melakukan hubungan social emosional dengan peserta didik dalam menunjukkan prilaku disiplin di dalam kelas. Pada tahap campur tangan, para guru perlu menangani prilaku peserta didik yang melanggar disiplin kelas dengan mempelajari gejalanya dan mncari akar-akar permaslahannya dengan tekhnik-tehknik yang berbasis psikologi pendidikan berupa pemberian sanksi/hukuman. Pada tahap pengaturan, para guru perlu mengatur mengatur prilaku peserta didik yang menyimpang dari disiplin kelas dengan memberikan bimbingan dan pengarahn yang mendidik, persuasif dan demokratis agar peserta didik menyadari prilakunya yang menyimpang dan kembali mematuhi disiplin kelas.

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Jelaskan apa itu manajemen kelas ?
Jawab : Manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis

2.      Apakah tujuan dari manajemen kelas ?
Jawab : Manajemen kelas bertujuan untuk : (1) mewujudkan situasi dan kondisi kelas,baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. (2) menghilangkan berbagai hambatan uang dapat menghalangi terwujudnyainteraksi pembelajaran,menyediakan dan mengatur fasilitas belajar dan serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa di dalam kelas, serta membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social,ekonomi,budaya, serta sifat-sifat individunya.

3.      Ada berapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan aktivitas manajemen kelas untuk pembinaan disiplin kelas yang berbasis psikologi pendidikan  sebutkan !
Jawab : ada 6 pendekatan yaitu pendekatan otoriter, pendekatan permisif, pendekatan instrusuonal, pendekatan pengubahan prilaku, pendekatan social emosional, dan pendekatan proses kelompok.

4.      Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh guru dalam membina disiplin kelas dengan pendekatan pengubahan prilaku ?
Jawab : ialah bagaimana mengubah prilaku peserta didik yang tidak disiplin di kelas menjadi disiplin  di kelas. Dengan memberikan hukuman yang mendidik kepada peserta didik yang tidak disiplin agar menjadi disiplin.

5.      Hal-hal apa saja yang dilakukan oleh guru agar peserta didik mempunyai sikap disiplin ?
Jawab : menanamkan prinsip-prinsip disiplin kelas yang mengacu kepada nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai kepercayaan, nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, nilai-nilai kekuasaan yang dimiliki oleh para guru, dan nilai rasional yang selalu berbasis pada akal yag cerdas dan sehat.

6.      Apakah fungsi dari prinsif kemanusiaan dan demokrasi dalam penegakan disiplin ?
Jawab : berfungsi sebagai petunjuk dan dan pengecek bagi para guru dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan disiplin.

7.      Mengapa prinsif-prinsif dalam mendisiplinkan kelas perlu diketahui oleh para guru ?
Jawab : karena disiplin kelas merupakan hal penting terhadap terciptanya prilaku yan disilin di kelas.

8.      Sebutkan 4 tahapan dalam memelihara disiplin ?
Jawab : Ada empat tahapan dalm memelihara disiplin (termasuk disiplin kelas ) yaitu :
1.      Tahap pencegahan
2.      Tahap pemeliharaan
3.      Tahap campur tangan
4.      Tahap pengaturan

9.      Apa yang harus dilakukan para guru jika di dalam kelas terdapat gangguan berupa gangguan percakapan yang dilakukan oleh peserta didik ?
Jawab : maka guru segera mengahmpiri peserta didik yang sedang berbicara dengan temannya dan memotivasi agar kembali mengerjakan tugas-tugasnya, atau guru menyuruh siswa yang bercakap tersebut menulis dan mengerjakan materi di muka kelas.

10.  Apa yang harus dilakukan para guru jika di dalam kelas terdapat gangguan berupa gangguan pelemparan catatan oleh peserta didikyangsatu ke peserta didik yang lain ?
Jawab : ialah mendekati siswa tersebut secara persuasive dan menyatakan bahwa perbuatan seperti itu kurang baik, merugikan diri sndiri dan orang lain.
BAB 9. MENGAJAR DAN BELAJAR YANG EFEKTIF DAN PERMASALAHANNYA

A.     Pengertian dan profil mengajar yang efektif
Untuk mengajar secara efektif para guru harus menganggap aktivitas mengajar sebagai aktivitas yang kompleks dan memandang murid-murid sebagai objek yang vairatif. Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus menguasai beragam perpesktif dan strategi, dan harus bias mengaplikasikannya secara pleksibel. Hal ini membututhkan dua hal utama, yaitu (1) pengetahuan dan keahlian professional dan (2) komitmen dan motivasi.
Dari segi pengetahuan dan keahlian professional, guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian serta keterampilan yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana bermotivasi, berkomunikasi dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi tepat guna di dalam kelas. Ada kecendrungan para murid lebih senang kepada guru yang efektif dalam mengajar, yaitu menguasai materi pelajaran. Guru yang efektif harus berpengetahuan, pleksibel, menguasai, dan memahami materi pelajaran. Tentu saja pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir, dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran dan kemampuan mengaitkan satu gagasan dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
Belajar yang efektif mengandung makna ialah suatu aktivitas yang dilakukan si pebelajar untuk mengetahui sesuatu objek yang dipelajari secara berdaya guna dan hasil guna. Banyak cara yang dapat ditempuh oleh peserta didik sebagai pebelajar untuk belajar secara efektif, yaitu dengan beberapa prinsip dan strategi beljar sebagai berikut :
1.      Terapkanlah hokum jost dalam belajar, yaitu belajar dengan 3 x 1 lebih efektif daripada belajar dengan 1 x 3. Artinya belajar sedikit demi sedikit dengan frekuensi belajar yang lebih banyak akan lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar 1 x 3, yaitu sekali belajar langsung tiga pokok bahasan dipelajari sekaligus.
2.      Belajar sedikit demi sedikit setiap harinya tetapi berkesinambungan.
3.      Belajarlah dari garis-garis besar materi atau rangkuman materi pelajaran yang telah dibuat secara terus-menerus.
4.      Hindari prinsip belajar yang jelek, yaitu nanti mau belajar saat akan ujian dengan prinsip tiba masa tiba akal
5.      Ulangilah sesering mungkin mempelajari materi pelajaran yang telah dibuat agar materi pelajaran tersebut mudah dikuasai sebelum ujian dimulai.


PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Bagaimanakah cara mengajar yang efektif ?
Jawab : Untuk mengajar secara efektif para guru harus menganggap aktivitas mengajar sebagai aktivitas yang kompleks dan memandang murid-murid sebagai objek yang vairatif. Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus menguasai beragam perpesktif dan strategi, dan harus bias mengaplikasikannya secara pleksibel.

2.      Hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh para guru untuk dapat mengajar secara efektif ?
Jawab : membututhkan dua hal utama, yaitu (1) pengetahuan dan keahlian professional dan (2) komitmen dan motivasi.

3.      Baaimanakah guru yang efktif itu jika dilihat dari segi pengetahuan dan keahlian professional. ?
Jawab : Dari segi pengetahuan dan keahlian professional, guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian serta keterampilan yang baik.

4.      Guru yang efektif  juga menguasai strategi pengajaran yang konstruktivis. Jelaskan strategi pengajaran yang konstrutivis itu ?
Jawab : guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung dan berfikir secara kritis.

5.      Bagaimanakh profil guru yang dapat mengajar secara efektif ?
Jawab : Guru yang efektif harus berpengetahuan, pleksibel, menguasai, dan memahami materi pelajaran. Tentu saja pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir, dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran dan kemampuan mengaitkan satu gagasan dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

6.      Bagaimanakah guru yang efektif itu dalam manajemen kelas ?
Jawab : yaitu mampu menjaga kelas agar tetap tetap aktif bersama dan mengarahkan kelas ke tugas-tugas.

7.      Apa yang harus dimiliki oleh guru yang efektif ?
Jawab : memiliki keahlian motivasional, memiliki keahliankomunikasi,mengetahui cara menggunakan computer, memiliki komitmen dan motivasi belajar yang tinggi dan lain-lain.

8.      Guru yang efektif harus memiliki keahlian komunikasi. Sebutkan keterampilan komunikasi yang sangat diperlukan dalam mengajar peserta didik ?
Jawab : keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal (komunikasi dengan kata-kata ), memahami komunikasi non verbal dari murid dan mampu memcahkan konflik secarakonstruktif.

9.      Apa itu belajar yang efektif ?
Jawab : Belajar yang efektif mengandung makna ialah suatu aktivitas yang dilakukan si pebelajar untuk mengetahui sesuatu objek yang dipelajari secara berdaya guna dan hasil guna.

10.  Bagaimanakh cara yang dapat ditempuh oleh peserta didik sebagai pembelajar untuk belajar secara efektif ?
Jawab : Banyak cara yang dapat ditempuh oleh peserta didik sebagai pebelajar untuk belajar secara efektif, yaitu dengan beberapa prinsip dan strategi beljar sebagai berikut :
1.      Terapkanlah hokum jost dalam belajar, yaitu belajar dengan 3 x 1 lebih efektif daripada belajar dengan 1 x 3. Artinya belajar sedikit demi sedikit dengan frekuensi belajar yang lebih banyak akan lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar 1 x 3, yaitu sekali belajar langsung tiga pokok bahasan dipelajari sekaligus.
2.      Belajar sedikit demi sedikit setiap harinya tetapi berkesinambungan.
3.      Belajarlah dari garis-garis besar materi atau rangkuman materi pelajaran yang telah dibuat secara terus-menerus.
4.      Hindari prinsip belajar yang jelek, yaitu nanti mau belajar saat akan ujian dengan prinsip tiba masa tiba akal
5.      Ulangilah sesering mungkin mempelajari materi pelajaran yang telah dibuat agar materi pelajaran tersebut mudah dikuasai sebelum ujian dimulai.


BAB 10. MUTU PROSES DAN HASIL BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI FOKUS PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

A.     Pengertian mutu dan hasil belajar mengajar
Menurut para ahli pendidikan, mutu proses belajar mengajar diartikan sebagai mutu dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan mutu aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Sedangkan mutu hasil proses belajar mengajar ialah mutu dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan mutu aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik di kelas.
B.     Indicator-indikator mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas
1.      Guru membuka ucapan dengan salam.
2.      Guru melakukan presensi jiwa.
3.      Guru melakukan pengelolaan kelas.
4.      Guru menjelaskan materi pelajaran di kelas.
5.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
6.      Guru menjawab pertanyaan siswa.
7.      Guru memberikan penguatan.
8.      Guru mengajukan pertanyaan dasar dan lanjutan.
9.      Guru mengadakan variasi dalam teknik mengajar.
10.  Guru menggunakan stimulus untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
11.  Guru mengadakan pengajaran di kelompok kecil.
12.  Guru memimpin diskusi kelompok.
13.  Guru mengajar atas dasar perbedaan individu.
14.  Guru belajar melalui penemuan siswa.
15.  Guru mengembangkan kreativitas siswa.
16.  Guru memberikan kegiatan pengayaan dan remedial kepada siswa.
17.  Guru memberikan tugas belajar kepada siswa secara individual maupun kelompok.
18.  Guru menilai sikap dan prilaku kerjasama siswa dalam mengikuti PBM di kelas.
19.  Guru menilai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dengan tes formatif.
20.  Guru memperjelas kembali jawaban siswa atas pertanyaan siswa lain.
21.  Guru menarik kesimpulan tentang pokok bahasan yang diajarkan pada akhir pertemuan di kelas.
22.  Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
23.  Guru menutup pelajaran dengan ucapan salam.

C.     Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar
Secara garis besar ada dua faktor uatma yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas, yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun yang termasuk ke dalam faktor internal ialah berupa faktor psikologis, sosiologis, dan fisiologis yang ada pada diri siswa dan guru sebagai pebelajar dan pembelajar. Sedangkan yang termasuk ke dalam factor eksternal ialah semua factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar mengajar di kelas selain factor yang bersumber dari factor guru dan siswa. Factor-faktor eksternal tersebut berupa masukan lingkungan, masukan peralatan dan masukan eksternal lainnya.
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam factor psikologis guru dan siswa, misalnya faktor bakat, inteligensi, sikap, perhaitan, pikiran, persepsi, minat, motivasi dan faktor psikologis lainnya. Factor-faktor yang termasuk ke dalam faktor sosiologis guru dan siswa yang mempengaurhi proses dan hasil belajar mengajar di kelas ialah faktor kemampuan guru dan siswa dalam melakukan interaksi social dan komunikasi social, baik sesama guru, dengan siswa, antara siswa dan guru dengan kepala sekolah dan staf sekolah lainnya.
Adapun metode dan strategi belajar mengajar yang dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik dikelas ialah “ metode dan strategi mengajar ceramah dan Tanya jawab, ceramah dan diskusi, ceramah dan kerja kellompok, ceramah dan pemberian tugas, ceramah dan eksperimen”. Sedangkan pendekatan pembelajaran modern yang dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan materi pelajaran di kelas ialah pendekatan : keterampilan proses, kontruktivistik, contextual teaching learnig (CTL), dan E-learning. E-learning ialah pendekatan transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital dijembatani oleh teknologi internet. 


PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1.      Jelaskan perbedaan antara mutu proses belajar mengajar dan mutu hasil proses belajar mengajar ?
Jawab : mutu proses belajar mengajar diartikan sebagai mutu dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan mutu aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Sedangkan mutu hasil proses belajar mengajar ialah mutu dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan mutu aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik di kelas.

2.      Sebutkan beberapa indicator mutu proses belajar mengajar ?
Jawab : Indicator-indikator mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas
1.      Guru membuka ucapan dengan salam.
2.      Guru melakukan presensi jiwa.
3.      Guru melakukan pengelolaan kelas.
4.      Guru menjelaskan materi pelajaran di kelas.
5.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
6.      Guru menjawab pertanyaan siswa.
7.      Guru memberikan penguatan.
8.      Guru mengajukan pertanyaan dasar dan lanjutan.
9.      Guru mengadakan variasi dalam teknik mengajar.
10.  Guru menggunakan stimulus untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
11.  Guru mengadakan pengajaran di kelompok kecil.
12.  Guru memimpin diskusi kelompok.
13.  Guru mengajar atas dasar perbedaan individu.
14.  Guru belajar melalui penemuan siswa.
15.  Guru mengembangkan kreativitas siswa.
16.  Guru memberikan kegiatan pengayaan dan remedial kepada siswa.
17.  Guru memberikan tugas belajar kepada siswa secara individual maupun kelompok.
18.  Guru menilai sikap dan prilaku kerjasama siswa dalam mengikuti PBM di kelas.
19.  Guru menilai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dengan tes formatif.
20.  Guru memperjelas kembali jawaban siswa atas pertanyaan siswa lain.
21.  Guru menarik kesimpulan tentang pokok bahasan yang diajarkan pada akhir pertemuan di kelas.
22.  Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
23.  Guru menutup pelajaran dengan ucapan salam.

3.      Sebutkan indicator mutu hasil belajar ?
Jawab : indicator mutu hasil belajar adalah nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

4.      Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas ?
Jawab : ada dua faktor uatma yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas, yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun yang termasuk ke dalam faktor internal ialah berupa faktor psikologis, sosiologis, dan fisiologis yang ada pada diri siswa dan guru sebagai pebelajar dan pembelajar. Sedangkan yang termasuk ke dalam factor eksternal ialah semua factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar mengajar di kelas selain factor yang bersumber dari factor guru dan siswa.

5.      Sebutkan factor-faktor yang termasuk ke dalam factor psikologis dan sosiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar mengajar di kelas ?
Jawab : Faktor-faktor yang termasuk ke dalam factor psikologis guru dan siswa, misalnya faktor bakat, inteligensi, sikap, perhaitan, pikiran, persepsi, minat, motivasi dan faktor psikologis lainnya. Factor-faktor yang termasuk ke dalam faktor sosiologis guru dan siswa yang mempengaurhi proses dan hasil belajar mengajar di kelas ialah faktor kemampuan guru dan siswa dalam melakukan interaksi social dan komunikasi social, baik sesama guru, dengan siswa, antara siswa dan guru dengan kepala sekolah dan staf sekolah lainnya.

6.      Komponen-komponen apa saja yang termasuk ke dalam komponen instrumental input yang mempngaruhi mutu proses dan hasil pembelajaran dan pendidikan ?
Jawab : mencakup kmponen guru, kepala sekolah, saran dan prasaran pendidikan, sumber belajar media dan peralatan belajar, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran.

7.      Sebutkan dua factor yang sangat menentukan eksistensinya tidak boleh tidak ada dalam proses belajar-mengajar di kelas ?
Jawab : kedua factor tersebut adalah guru sebagai subjek pembelajaran dan dan murid dengan berbagai potensi kognitif, afektif dan psikomotorik, yang dimiliki sebagai objek pembelajaran.

8.      Bagaimanakah kontribusi dari factor media pembelajaran ?
Jawab : factor media pembelajaran berkontribusi membantu guru memvisualisasi atau mendemonstrasikan materi pelajaran kepada peserta didik.

9.      Sebutkan metode dan strategi belajar-mengajar yag dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik di kelas ?
Jawab : Adapun metode dan strategi belajar mengajar yang dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik dikelas ialah “ metode dan strategi mengajar ceramah dan Tanya jawab, ceramah dan diskusi, ceramah dan kerja kellompok, ceramah dan pemberian tugas, ceramah dan eksperimen”

10.  Salah satu pendekatan secara modern ialah E-learning. Apa itu E-learning ?
Jawab : . E-learning ialah pendekatan transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital dijembatani oleh teknologi internet.